Kutukan, rujak, dan sejarah yang hilang: Kisah batu prasasti dari Malang yang teronggok di halaman bangsawan Inggris

Kutukan, rujak, dan sejarah yang hilang: Kisah batu prasasti dari Malang yang teronggok di halaman bangsawan Inggris


Prasasti Sangguran berdiri di halaman terbuka di Skotlandia, menghadap bukit. Batu dari Jawa Timur ini telah melewati dua abad musim hujan dan salju, jauh dari tanah asalnya.

Sumber gambar, Adam Bobbette

Keterangan gambar, Prasasti Sangguran berdiri di halaman terbuka di Skotlandia, menghadap bukit. Batu dari Jawa Timur ini telah melewati dua abad musim hujan dan salju, jauh dari tanah asalnya.

Sebuah batu prasasti abad ke-10 dari Jawa Timur tergeletak di taman keluarga bangsawan Inggris. Pada permukaan Batu Minto—disebut sebagai Prasasti Sangguran di Indonesia—terukir sejarah kerajaan, kutukan berdarah, sampai makanan abad ke-10: rujak dan dodol. Mengapa benda bersejarah ini tak kunjung dipulangkan ke Indonesia?

Batu prasasti dari Jawa Timur berangka tahun 928 Masehi itu telah teronggok lebih dari 210 tahun di halaman kediaman keluarga bangsawan Inggris, Keluarga Minto, di perbatasan Skotlandia dan Inggris.

Pada Prasasti Sangguran itu terukir pahatan aksara Jawa Kuno berisi informasi sejarah penting tentang Kerajaan Mataram Kuno dan pergeseran pusat kerajaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, di bawah Mpu Sindok.

Di antara baris-baris tulisan itu, terselip kutukan keras bagi siapa pun yang memindahkannya.



Sumber

Basa Juga