Paskah, Momentum Kebangkitan dan Hidup Baru

Paskah, Momentum Kebangkitan dan Hidup Baru


Paskah, Momentum Kebangkitan dan Hidup Baru
Ilustrasi(MI/APUL ISKANDAR)

BAGI banyak orang, Paskah tahun ini dialami bersama tangis. Banyak orang kehilangan pekerjaan karena di PHK, petani kehilangan harapan karena kegagalan panen, ketika bisnis mengalami kegagalan. Ketika perubahan yang baik seolah menjadi sesuatu yang sulit untuk digapai.

“Paskah seperti sinar yang masuk melalui pintu yang terbuka, sedikit demi sedikit sampai sinar itu melingkupi seluruh ruangan, menerangi hati yang beku dan mengeringkan air mata yang mengalir,” ungkap Kepala Departemen Pelayanan Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Pdt. Jenny Rossy Purba, Sabtu (19/4/2025). 

Paskah lanjut dia merupakan peristiwa kebangkitan Yesus yang hidup, yang memanggil umat percaya dan yang menyatakan kuasa-Nya. Kegelapan sudah dikalahkan, maut tidak berkuasa lagi. 

“Mengapa kita harus memilih hidup di dalam gelap, di dalam keputusasaan, di dalam keserakahan, di dalam konsumerisme dan sikap tidak memedulikan orang lain. Yesus sudah bangkit, gereja pun dipanggil menebarkan harapan, mengingatkan warga jemaat, Yesus selalu ada di sisi kita, Yesus tidak pernah meninggalkan kita. Hidup ke depan penuh ketidakpastian, tetapi pilihlah kehidupan,” tambahnya. 

Allah yang menemukan manusia. Ketika warga jemaat dengan putus asa mencariNya, Allah menyatakan diriNya dengan memanggil nama setiap orang.

“Hidup itu baru. Paskah mengubah segalanya. Paskah mengubah dirimu dan diriku dan seluruh dunia. Bagaimanapun jalan hidup membawa kita. Kita sedang menuju kehidupan,” kata Pdt Jenny.(H-2)



Sumber

Basa Juga