66 Milenial Sulit Mengatur Keuangan, Literasi Perlu Dibangun Sejak Dini

66 Milenial Sulit Mengatur Keuangan, Literasi Perlu Dibangun Sejak Dini


66% Milenial Sulit Mengatur Keuangan, Literasi Perlu Dibangun Sejak Dini
Ilustrasi(Dok FWD)

DI era modern yang serba cepat dan situasi perekonomian yang dinamis, pengetahuan pengelolaan keuangan pribadi menjadi keterampilan penting yang perlu dikuasai generasi muda.

Berdasarkan Indonesia Millennial and Gen Z Report 2025, sebanyak 66% responden menyatakan sulit mengatur keuangan akibat meningkatnya biaya hidup dan ketidakpastian ekonomi. Padahal, pengelolaan keuangan yang baik merupakan hal penting dalam mewujudkan tujuan keuangan.

Menyadari pentingnya pengelolaan keuangan pribadi bagi generasi muda, PT FWD Insurance Indonesia (FWD Insurance), perusahaan asuransi jiwa yang berfokus pada nasabah dengan dukungan teknologi digital, mengajak para generasi milenial untuk segara memulainya dari sekarang.

“Manajemen keuangan merupakan pengetahuan esensial bagi generasi muda untuk membentuk kebiasaan yang baik dalam mengelola uang. Membangun kebiasaan sejak dini akan berdampak besar bagi masa depan dan membantu meningkatkan literasi keuangan mereka,” ujar Chief Human Resources & Marketing Officer FWD Insurance Rudy F Manik dalam FWD Vodcast Blak-Blakan edisi Dari Gaji ke Cuan: Manajemen Cash Flow untuk Millenial.

Ia menjelaskan dalam mengatur keuangan bisa mengikuti aturan 60/30/10, yakni dari penghasilan yang diperoleh, sebanyak 60% untuk kebutuhan pokok dan tagihan rutin, 30% untuk hiburan dan gaya hidup, serta 10% untuk investasi.

“Asuransi merupakan salah satu komponen pada 60% pengeluaran, sehingga penting untuk memilih proteksi yang tepat,” ucap Rudy.

Apalagi, kata dia, di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian seperti saat ini, perlindungan asuransi jadi kebutuhan penting untuk dimiliki. “Perlindungan yang tepat dapat membantu meringankan kerugian finansial terhadap risiko tidak terduga seperti, sakit kritis, kecelakaan, atau kehilangan pendapatan,” ungkapnya.

Di sisi lain, kata dia, bagi generasi milenial mendapatkan penghasilan bisa diwujudkan dengan beragam cara, termasuk pilihan pekerjaan yang memiliki fleksibilitas waktu bekerja.

“Indonesia Millennial and Gen Z Report 2025 mengungkapkan sejumlah 26% responden memprioritaskan menyelaraskan karier mereka dengan kehidupan keluarga, yakni fleksibilitas menjadi faktor penting untuk dijadikan pertimbangan,” terangnya.

Dia mengemukakan bekerja sebagai agen asuransi relevan bagi generasi milenial yang mau membangun sebuah fondasi perencanaan keuangan serta menyiapkan jaring pengaman keuangan sejak dini.

“Profesi ini menawarkan potensi penghasilan besar dengan fleksibilitas waktu dan didukung pengembangan diri melalui beragam pelatihan,” papar dia.

Terlebih, jelas dia, FWD Insurance turut menghadirkan teknologi untuk mendukung agen asuransi. Misalnya, aplikasi FWD Smart untuk melakukan analisa kebutuhan finansial nasabah kapan pun dan dimana pun.

Aplikasi ini memberikan informasi keputusan pengajuan asuransi yang lebih cepat sebelum nasabah melakukan pembayaran premi melalui fitur UnderwriteMe.

Dukungan lain berupa aplikasi bernama IRIS, asisten pribadi digital yang membantu para agen asuransi memonitor kinerja, sales management, hingga proses rekrutmen.

“Di FWD Insurance, kami memberdayakan agen asuransi dengan dukungan teknologi digital, pelatihan dan pengembangan, dan pendampingan untuk menjadi agen asuransi sukses. Ini upaya kami dalam mewujudkan visi mengubah cara pandang masyarakat tentang asuransi,” tutup Rudy. (H-2)



Sumber

Basa Juga